Sri Astuti



            Wanita berwajah ramah tersebut bernama Sri Astuti atau biasa dipanggi Mbak Sri. Saya langsung teringat tugas kuliah yang mengharuskan saya mewawancarai berbagai orang. Langsung saja saya minta bantuan Mbak Sri agar bersedia membantu saya. Saya sangat senang Mbak Sri mau membantu saya.
            Setelah 5 menit saya berbincang mencairkan suasana, akhirnya saya memulai untuk mencari tahu seputar pekerjaan yang ia jalani selama ini. Tidak hanya pekerjaan, namun berbagai aktifitas yang mewarnai kehidupannya selama ini.
            Sri Astuti bekerja sebagai pembantu rumah tangga selama 19 tahun. Awalnya, tidak pernah timbul di benak Sri pekerjaan apa yang akan ia jalani selepas SMP. Setelah melewati pendidikan SMP, Sri memutuskan untuk menetap di kampung halamannya untuk membantu ibunya berjualan. Tidak habis-habisnya ia berusaha mencari uang untuk menyambung kehidupan, Sri pun melakoni pekerjaan sebagai petani yang bekerja di bawah terik matahari. Hal itu dilakukannya untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan ditujukan untuk membantu sang ibu.
            Pada tahun 1989, akhirnya sri memutuskan untuk hijrah ke Jakarta dengan alasan untuk mencari pekerjaan. Harapan sri pun bersambut dengan manis, tahun 1990, Sri mendapatkan pekerjaan di sebuah toko kue. Usia yang tergolong masih belia membuat Sri bekerja dengan giat dan semangat. Tidak hanya bekerja, di toko kue tersebut, Sri bertemu dengan tambatan hatinya. Pernikahan Sri dengan suaminya berbuah manis dan menghasilkan 3 orang anak berusia 14 tahun, 10 tahun, dan 5 tahun.
             Namun ternyata, Sri memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan yang sudah dilakoninya selama 5 tahun tersebut. Sri merasa bosan dengan pekerjaan yang mayoritas hanya menjaga toko, melayani pembeli, dan menunggu pembeli ketika toko sedang sepi.
            Tahun 1995, Sri alih profesi menjadi seorang pembantu rumah tangga dan merasa bahwa pekerjaan tersebut cocok dengan dirinya. Sri tidak pernah merasa bosan ataupun jenuh. Terkadang capek melanda Sri, namun semua lelah dan penat terobati ketika Sri pulang ke rumah dan bertemu dengan buah hatinya yang menyambut Sri dengan riang. Waktu luang pun sebagian besar digunakan Sri di rumah dengan sebaik mungkin. Penghasilan yang pas-pasan hanya memungkinkan Sri menghabiskan waktu luangnya dengan bermain bersama anak-anaknya di rumah, memberi mereka makan, dan menemani mereka tidur.
           
Penghasilan yang pas-pasan dan pengeluaran yang tidak sedikit, menjadikan Sri harus pintar-pintar mengatur keuangan rumah tangga. Namun, hal itu tidak menghalangi keinginan Sri untuk menyenangkan buah hatinya. Tidak jarang juga Sri mengajak buah hatinya pergi bermain saat akhir pekan. Biasanya Sri mengajak mereka ke pasar malem yang diadakan di dekat rumah mereka. Tanpa biaya atau dengan modal yang tidak banyak Sri bisa mengajak buah hatinya bermain diluar rumah, melihat-lihat baju, atau terkadang sekedar membelikan mereka arum manis dan mainan.
            Tidak hanya pasar melem saja, Wanita yang kini berusia 45 tahun ini tidak kehabisan ide untuk menciptakan moment indah bersama buah hatinya. Sri pun sering membawa anaknya ke Kebun Binatang Ragunan jika ia memiliki  uang lebih.

 Suasana yang ramai dan jalanan yang macet tidak mengurungkan niat Sri untuk berkumpul bersama anaknya. Walaupun hanya sekedar melihat binatang, memberi makan binatang, makan bersama dibawah pohon beralaskan tikar hal itu sudah membuat dirinya bahagia dengan melihat anak-anak nya dapat bermain dengan bebas dan senang. Menjadi suatu kebahagiaan sendiri bagi Sri melihat buah hatinya menghabiskan waktu bersama dirinya dan suami.
            Sri menyatakan bahwa tempat wisata yang paling memungkinkan untuk menghabiskan waktu luang bersama anak-anaknya hanyalah ragunan. Hal ini dikarenakan biaya yang dibutuhkan tidak sebesar jika pergi ke ancol. Pasalnya, tidak jauh bagi Sri untuk menempuh perjalanan ke Ragunan mengingat rumah Sri yang berada di kawasan Condet. Tiket masuk Ragunan pun tergolong murah. Sri hanya perlu mengeluarkan uang sebesar tiga ribu rupiah untuk tiket anak kecil dan empat ribu rupiah untuk dewasa. Hal tersebut yang menjadi alasan Sri memilih ragunan sebagai tempat di waktu senggang dibandingkan dengan Ancol.
            Moment indah yang sampai sekarang Sri ingat berada di sebuah restaurant siap saji yang sudah sangat familiar di telinga masyarakat. Mc Donald atau Mcd menjadi salah satu tempat yang membuat kenangan indah Sri tentang buah hatinya.
Menilik lebih dalam lagi tentang waktu luang Sri, ternyata Ragunan yang sudah menjadi tempat wisata langganan Sri tidak berhasil mengukir kenangan indah Ibu beranak tiga ini. 
            Pertama kali Sri menginjakan kaki di Mcd, Sri merasa bingung dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya untuk memesan makanan. Namun, kebingungan tersebut tidak berlangsung lama. Seorang satpam, dengan ramah menyapa Sri dan memberitahu Sri bahwa ia harus mengantri untuk memesan makanan. Perasaan Sri yang awalnya merasa bahwa dirinya orang kampong, sedikit demi sedikit memudar dan digantikan dengan rasa senang atas keramahan satpam tersebut. Perlakuan ramah tidak berhenti disitu, karyawan Mcd yang melayani Sri memberikan pelayanan yang sangat baik. Dengan sopan ia memberitahu Sri menu-menu yang terpampang. Setelah beberapa kali bertanya, akhirnya Sri memesan paket panas medium untuk dirinya dan suaminya seta happy meal untuk anaknya. Dengan puas Sri membawa makanan mereka ke meja dan menikmati bersama keluarganya.
            Kebahagiaan Sri bertambah sempurna saat ia melihat wajah anak-anak nya yang berseri saat menyantap makanan mereka dan bermain di playground yang disediakan. Tidak ada hal yang lebih membahagiakan lagi bagi Sri selain melihat senyum buah hati tercinta. Sayangnya, makan di Mcd bukan merupakan suatu hal yang mudah bagi Sri. Uang yang menjadi kendala, menyebabkan Sri hanya bisa makan di Mcd ketika lebaran. Tempat yang begitu memberi kebahagiaan bagi Sri dan keluarganya, terpaksa bukan menjadi tempat favorit Sri seperti Ragunan. Tekad yang keras, menyebabkan Sri ingin menyisihkan sebagian uangnya agar mereka bisa lebih sering menghabiskan waktu untuk makan di Mcd.
            Mcd yang sudah sangat terkenal di berbagai kalangan ternyata diketahui Sri tidak dari tv ataupun dari internet yang sekarang ini sangat membantu dalam mencari informasi, Sri yang tidak tahu cara menggunakan internet ini mengakui bahwa dirinya mengetahui Mcd karena tidak sengaja melihat Mcd saat di perjalanan pulang. Keterbatasan pengetahuan dan teknologi menyebabkan Sri mendengar informasi hanya dari tv yang ditontonnya sembari beres-beres rumah.
            Setiap tempat pasti mengukir kenangan tersendiri. Tidak hanya kenangan indah, namun kenangan buruk pun dialami Sri. Ketika itu, lebaran hampir tiba. Selesai bekerja, Sri diajak majikannya ke sebuah mall di Jakarta Selatan. Sesampainya di mall tersebut, langsung saja mereka menuju ke sebuah department store yang menjual berbagai macam pakaian anak. Sri dengan seksama melihat-lihat baju satu per satu. Memilih baju yang pantas dan bagus untuk anaknya. Setelah menemukan sebuah baju, Sri menyapa seorang karyawan untuk menanyakan ukuran. Namun, pelayanan yang tidak sopan diterima Sri. Karyawan tersebut secara angkuh melihat penampilan Sri dari atas hingga bawah. Bagi Sri, hal itu sangat menyinggung dan meremehkan. Bahkan Sri hampir tidak dilayani. Setelah majikan Sri datang menghampiri, karyawan tersebut barulah memasang senyuman yang sangat ramah menyambut pertanyaan majikan Sri. Kontan Sri merasa terhina dan sejak saat itu, Sri tidak mau lagi datang ke tempat itu. Sri mengatakan bahwa walaupun ia hanya seorang pembantu, namun mendapatkan pelayanan yang baik adalah hak setiap pembeli.
          
       Kejadian tersebut sangat diingat Sri. Sejak saat itu, Sri lebih memilih ke tempat yang biasa saja seperti ITC bahkan pasar malem daripada ke tempat yang bagus namun tidak sopan. Seorang yang sederhana dan rendah hati seperti Sri hanya memiliki satu harapan. Ia memiliki keinginan bahwa nantinya ada suatu tempat yang nyaman untuk dirinya dan anak-anaknya menghabiskan waktu luang bersama seperti taman bermain yang tentunya tidak membebani keuangan dan tidak membutuhkan biaya yang besar untuk dirinya dan keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar