Tasya Nurul Hapsari


            Gadis berusia 23 tahun ini bernama Tasya Nurul Hapsari yang sehari-hari akrab disapa Tasya. Ia bekerja menjadi karyawan di sebuah hotel bintang empat di kawasan Jakarta Selatan sejak akhir tahun 2012. Tasya mengawali karirnya sebagai sekretaris redaksi majalah Reggae. Pekerjaan itu didapatinya dari tawaran seorang teman. Sama sepeti sebagian besar mahasiswa tingkat akhir, Tasya ditawari pekerjaan tersebut sewaktu ia akan menyelesaikan skripsinya. Tidak terpungkiri, nasib skripsinya pun terbengkalai akibat terlena dengan pekerjaan yang dijalaninya dan tentu saja gaji yang didapatnya. Hingga sekarang, karir dan pekerjaan Tasya semakin membaik. Rasa dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan keringat dan jerih payahnya sendiri menyebabkan Tasya tidak memiliki keinginan untuk menyelesaikan ataupun melanjutkan skripsinya.
        Gadis yang sekarang ini juga bekerja sebagai sekretaris di hotel Kristal dengan jam kerja eight to five ini tidak memiliki banyak waktu luang seperti hal nya anak kuliah yang memiliki jeda kuliah yang cukup panjang. Terlebih lagi, pada saat istirahat makan siang, pihak hotel menyediakan makan siang untuk karyawannya dan tidak mengizinkan karyawannya keluar dari wilayah hotel. Peraturan tersebut mengakibatkan Tasya tidak bisa menjajal dan pergi ke tempat makan atau kafe yang ingin dikunjunginya. Pekerjaan yang padat juga mengakibatkan dirinya kerap kali pulang larut malam. Terutama jika hotel sedang dalam masa high season. Tasya yang pada dasarnya suka mendatangi tempat-tempat baru terutama tempat makan dan kafe ini harus menahan keinginannya sampai weekend tiba untuk pergi ke tempat yang ia sukai.
       Pada saat weekend, pilihan utama Tasya untuk menghabiskan waktu luangnya adalah dengan pergi ke tempat-tempat yang nyaman seperti kafe. Dalam memilih kafe yang akan dikunjungi tentu saja mempertimbangkan beberapa faktor. Bagi Tasya, kafe yang menurutnya nyaman dan dapat melepas penat bekerja selama satu minggu penuh adalah kafe yang suasananya ramai, sehingga pilihannya selalu jatuh pada kafe yang menyuguhkan life music. Tasya merasa bahwa suasana ramai membawa suatu keceriaan tersendiri bagi dirinya. Suasana ramai juga membantu Tasya yang pada dasarnya bersifat pendiam untuk tidak terlalu banyak bicara terlebih lagi jika ia harus hang out bersama orang-orang baru. Sifatnya itu menyebabkan Tasya memiliki kecenderungan menikmati suasana kafe dan alunan musik yang ada.
    Sifatnya yang pendiam ternyata membawa makna kafe menjadi lebih dalam bagi Tasya. Kecintaannya untuk pergi ke kafe bersama dengan teman-teman, mendorong dirinya untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasinya. Hang out ke kafe ternyata berperan positif bagi diri Tasya untuk mengasah kemampuannya dalam berkenalan dengan orang baru karena tidak jarang ia bertemu dengan orang-orang baru selagi ia pergi ke kafe dengan teman-temannya. Situasi dan kondisi seperti itu mengharuskan Tasya untuk memunculkan sifat ramah dan terbuka terhadap orang baru. Perasaan tidak enak akan persepsi orang juga mempengaruhi dirinya untuk lebih welcome dengan orang-orang yang baru ia temui.
            Anak kedua dari dua bersaudara ini mengaku sangat memanfaatkan waktu luangnya di kala weekend karena ia tidak bisa menikmati seluruh waktu weekend nya selama satu bulan penuh. Perputaran waktu bekerja pada saat weekend menyebabkan dirinya harus bekerja pada hari Sabtu. Kebijakan kantor inilah yang membuatnya sangat sulit mencari waktu luang bahkan disaat weekend. Kondisi ini menyebabkan Tasya sangat selektif dalam memilih tempat untuk bersantai dan menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Rekomendasi dari teman merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi Tasya dalam pemilihan tempat yang akan ia kunjungi. Tasya tidak berani mengambil resiko dan tidak mau merasa kecewa pergi ke suatu tempat yang tidak sesuai harapan di tengah-tengah sulitnya mencari waktu senggang di tengah kesibukan pekerjaannya.
            Budget pun menjadi pertimbangan yang penting saat datang ke sebuah kafe. Bagi Tasya, ia rela mengeluarkan uang maksimal tiga ratus ribu rupiah untuk sekali datang ke sebuah kafe. Jumlah orang yang datang bersama dirinya juga mempengaruhi budget pribadi Tasya karena hal tersebut mempegaruhi waktu yang dihabiskan Tasya dan teman-temannya di sebuah kafe. Semakin banyak orang, maka semakin lama pula waktu yang dihabiskan karena obrolan yang tak kunjung habis, dan semakin banyak juga makanan yang Tasya pesan. Jika ia hanya datang dengan dua sampai tiga orang, biasanya Tasya hanya menghabiskan waktu sekitar dua jam dan hanya memesan minuman atau side dish saja. Namun, jika ia datang beramai-ramai, maka waktu yang dihabiskan akan lebih lama, sehingga makanan atau minuman yang dipesan cenderung akan bertambah.
         Sebagai orang yang suka datang ke kafe untuk menghabiskan waktu luangnya, Tasya tidak memiliki ketertarikan untuk datang ke tempat-tempat wisata seperti ancol, ragunan, dan taman safari atau tempat bersejarah seperti museum. Dengan alasan membutuhkan tenaga yang besar untuk berjalan kaki, panas, dan monoton, Tasya tidak pernah berinisiatif untuk datang ke tempat wisata atau museum. Ia lebih memilih untuk berolahraga jika ia memiliki waktu luang dan sedang tidak berencana pergi ke suatu tempat yang lain. Pilihan olahraga pun cenderung olahraga yang dapat dilakukan di rumah seperti senam, situp, pushup, dan lain sebagainya.
      Ditelusuri lebih dalam lagi, Tasya memiliki harapan akan sebuah acara yang berbau kreatif seperti inacraft. Dirinya mengaku bahwa acara-acara yang menyuguhkan kerajinan tangan dan pernak-pernik yang unik dapat memikat hatinya untuk datang ke acara tersebut. Tasya merasa senang jika dirinya dapat melihat-lihat barang-barang yang unik dan dapat digunakan terutama aksesoris seperti kalung, gelang, anting-anting, dan lain sebagainya. Acara yang menampilkan dan mengeksplorasi kebudayaan Indonesia juga merupakan salah satu acara yang dapat menarik dirinya untuk hadir karena bagi Tasya, acara yang menampilkan kebudayaan Indonesia dapat menimbulkan kecintaan akan tanah air.

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar