Berawal dari
obrolan ringan antara Mendra dan tiga orang temannya, Kedai Kopi Join ini
didirikan hingga saat ini. Keinginan mereka membuka sebuah usaha didorong oleh hobby mereka yang sering “nongkrong”
bersama. Pasalnya, keempat orang ini berniat mempunyai sebuah tempat usaha
dimana tempat tersebut juga dapat memfasilitasi hobby “nongkrong” mereka. Ide demi ide pun tercetus dan akhirnya,
koneksi teman dari Malang yang juga penggemar kopi mengawali usaha mereka untuk
membuka Kedai Kopi Join yang bertempat di GOR Bulungan, Jakarta Selatan.
Pemilihan tempat usaha di GOR Bulungan didasari karena GOR Bulungan merupakan
tempat yang menyatukan dan mempertemukan Mendra dan ketiga temannya yang
mengawali berdirinya Kedai Kopi Join.
Mendra |
Kecintaan
Mendra dan teman-temannya akan kopi juga merupakan alasan utama mengapa ia dan
teman-temannya memutuskan mendirikan kedai kopi. Faktor pendukung yang lain
adalah fenomena yang Mendra ketahui dari temannya yang berada di Malang bahwa
90% pemuda di Malang meminum kopi dibandingkan dengan alkohol sehingga, kedai
kopi di Malang sangat menjamur di kalangan remaja dan dewasa. Fenomena tersebut
yang ingin Mendra bawa dari Malang ke Jakarta untuk memberantas kedai-kedai
alkohol. Tidak ada hal yang membuat Mendra dan teman-temannya ragu untuk
mendirikan sebuah kedai kopi di Jakarta karena Mendra meyakini sebagian besar
masyarakat Indonesia merupakan orang-orang yang menyukai kopi.
Berbagai
jenis konsumen dari berbagai kalangan kerap kali datang ke Kedai Kopi Join.
Mulai dari komunitas seperti komunitas film dan cangklong, musisi, anak
kuliahan, orang yang sudah bekerja, sampai tukang parkir dan penjaga masjid
berkumpul menjadi satu di Kedai Kopi Join. Pembawaan yang begitu nyaman dari
Kedai Kopi Join menyebabkan begitu populernya kedai kopi ini di berbagai
kalangan konsumen. Tidak ada anggapan bahwa konsumen adalah raja ataupun
pelayan melayani konsumen dengan hormat. Namun, mereka memperlakukan semua
konsumen adalah teman tanpa terkecuali. Barista pun seperti menjadi teman dan
dekat dengan pelanggannya. Kekeluargaan yang diusung Kedai Kopi Join berhasil
membuat konsumen yang datang merasa nyaman dan diterima terlepas dari tempatnya
yang terbilang masih jauh dibandingkan dengan kafe atau coffee shop seperti starbucks.
Rasa
kekeluargaan tersebut yang menjadi pencetus Kedai Kopi Join buka 24 jam. Mendra
dan teman-temannya tidak sampai hati jika harus menyudahi konsumen yang sedang
menikmati kopi. Berawal dari rasa tidak tega mengganggu tersebut, pada
akhirnya, Mendra dan teman-temannya memutuskan bahwa Kedai Kopi Join buka 24
jam dengan sistem shift bergantian.
Kecintaan mereka terhadap kopi membuat mereka mengerti bagaimana menikmati
setiap kopi yang diminum. Mereka ingin hadir untuk setiap orang yang
membutuhkan kopi. Kapanpun mereka membutuhkan kopi, maka mereka bisa datang ke
Kedai Kopi Join.
Untuk
masalah keunikan, tidak perlu dipertanyakan lagi. Kedai Kopi Join dapat
bertahan hingga saat ini selama satu tahun sepuluh bulan karena keunikan rasa
kopinya. “Kopi Join” Mendra dan teman-temannya memberi nama. Kopi Join
merupakan kopi tubruk yang merupakan ciri khas Indonesia. Mendra bermaksud
untuk melestarikan dan mempertahankan kopi tubruk di masyarakat. Lebih spesial
lagi, hanya dengan lima ribu rupiah, pelanggan sudah dapat menikmati Kopi Join
yang dibuat Mendra dan teman-temannya. Harga yang murah dan cita rasa kopi yang
memenuhi harapan konsumen merupakan kekuatan Kedai Kopi Join. Mendra
berpendapat bahwa “ngopi” di Indonesia ya kopi tubruk. Berbeda dengan
negara-negara lain yang cara menikmati kopi sudah dicampur atau menggunakan
variasi.
Rizki |
Kunto |
Sama halnya
dengan Kunto pelanggan setia Kedai Kopi Join, merasa nyaman dengan Kedai Kopi
Join menjadikan kedai kopi ini base camp.
Hampir setiap hari Kunto datang ke Kedai Kopi Join dan menghabiskan waktu
minimal 2 jam. Kopi yang dipesanpun tidak berubah dari hari ke hari yaitu Kopi
Join. Merasa cocok dengan tempat dan cita rasa kopinya, tak segan-segan Kunto
datang ke tempat ini setiap ia memiliki waktu. Bahkan seharian dengan
menghabiskan enam gelas kopi join. Rasa kopi join yang memikat lidahnya
menjadikan Kunto tidak pernah beralih ke menu kopi yang lain. Aktifitas yang
dilakukannya pun tidak jauh-jauh dari ngobrol dan berkumpul dengan teman-teman.
Satu permasalahan yang dirasakan Kunto adalah sulitnya mencari tempat duduk
saat kedai kopi memasuki peak time. Hal
tersebut juga diakui Mendra bahwa permasalahan utama mereka hingga saat ini
adalah tempat duduk yang tidak mencukupi kapasitas pelanggan yang datang.
Ini buat wanita yang khawatir kopi dapat membahayakan, yuk cek dulu artikel kopi ini sangat bermanfaat dan tentunya gk perlu takut lagi. save kopi :)
BalasHapusmusti coba tuh apalagi bagi pencinta kopi, kalau aku sih pencinta kopi dan biasanya aku manfaatin kopi buat kecantikan :)
BalasHapuswww.youtube.com/watch?v=pcbaSAM_G6A
BalasHapusKopi Join Bulugan